20 Mei 2008 ini, berbarengan dengan hari Kebangkitan Nasional, juga diperingatisebagai Hari Waisak bagi Umat Buddha, and I am one of them.
Minggu siang ini di Metro TV, gw ngeliat liputan tentang suatu acara yang gw lupa
judulnya. Pokoknya mereka mengunjungi negara
Laos, dan menyorot kehidupan religi di negara tersebut. Dan gw bener2 terperangah... ada satu adegan dimana di suatu pagi para masyarakat udah pada rapi duduk di tepi jalan sambil menunggupara Bhikhu dan calon Bhikhu untuk lewat. Mereka menunggu kesempatan untukmemberi sesuatu ke para Bhikkhu dan calon Bhikkhu tsb—bisa berupa uang,makanan, sabun, shampo, dll. Ritual ini kalo di
Indonesiasering disebut Pindapatta (dalam bahasa Pali), tapi kalo di
sanadisebut Arms Giving (tangan yang memberi). Wow... i have never seen that in
Indonesia, jadi apa yang gw liat barusan di TV itu bener2 membuat gw berdecak kagum. Yang lebih kagum lagi, sebagian dari pemberian yang diterima oleh Bhikhhu dari masyarakat tersebut kembali dibagikan kepada anak-anak miskin yang dengan setia menunggu ritual ini selesai sambil membawa keranjang. Spirit keagamaannya seakan sampai terasa ke gw.
Wow... I am very amazed of that. Jadi apa yang udah diberikan pada masyarakat kepada Bhikkhu, akhirnya nyampe juga ke tangan orang lain yang lebih membutuhkan. Memberi gw satu pelajaran lagi, mengenai istilah "Give and Take"-"Memberi dan Menerima" (BUKAN take and give yaaa). Kita harus rela untuk sedikit berkorban, memberi apa yang kita punya dengan ikhlas, dan yakin bahwa apa yang udah kita beri asalkan untuk tujuan baik, gak bakalan sia-sia. Kebarnya, bentar lagi juga bakal diadain kegiatan serupa di Indonesia, tepatnya di Tangerang, dan ini bakal jadi yang terbesar di Indonesia lho!
Seperti di Indonesia, memaknai 100 tahun kebangkitan nasional kali ini, menurut gwprinsip "Give and Take" ini harus bener2 digalakkan !... Cie...Contohnya…yang sekarang lagi dipromosiin gede-gedean adalah mengenai pentingnya bagi masyarakat untuk punya NPWP pribadi, supaya taat bayar pajak. Gw tau, pasti banyak diantara kita yang merasa “gak rela” kalo sebagian dari pendapatan kita dipotong buat pajak, ngaku dehh….?? (contoh kongkret, tiap gajian or dapet THR sering banget gw denger orang2 pada ngeluh…’Duh, dapet THR sih dapet, tapipajaknya itu Boo…gede banget…’ Padahal, semakin gede gajinya, ya pajak akanmengikuti toh??? Hehehehhe)
Nah,apa sih hubungannya ‘Give and Take’ dengan bayar pajak? Hubungannya tuh gini,seperti yang gw bilang tadi, karena banyak yang gak rela bayar pajak denganalasan “Alahhh…uang pajak gw juga nantinya bakal dikorupsi, buktinya jalananrusak aje kagak dibenerin (ini berdasarkan hasil ngobrol dengan temen gw…..),fasilitas apaan yang dimaksud dari uang pajak kalo gitu?”
Menurut gw pribadi, hal pertama yang harus kita punya tuh adalah pikiran yang positif. Baru pertama kali aja, jangan langsung men-judge bahwa dana aliran dari pajak ini akan ngalir ke kantong pribadi para ‘petinggi’….(meskipun, kita gak taujuga yahhh…hehehe).. Kalo dari diri kita sendiri gak memulai, gimana Negara inibisa membangun?
Trus, hal kedua, inget deh prinsip Give and Take. Yah…ikhlasin lah berapa persen dari pendapatan kita untuk pajak.. Uang yang kita beri itu
kanpada akhirnya akan kita terima juga dalam bentuk lain… Yang kita lakukan berdoa aja, moga-moga fasilitas umumnya nanti beneran ada, seperti jalanan-jalanan rusak diperbaiki, dll… Lagian, dengan memberi kita akan mendapatkan good karma juga toh…? (according to my beliefs).
Hmm…..jadi bagi gw pribadi, memaknai Hari Waisak 2552 Buddhist Era dan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional 2008 ini, tema yang paling tepat adalah prinsip Memberi dan Menerima alias Give and Take.
Dengan memberi, kita akan mendapatkan yang lebih, dan dengan memberi pula akan membawa kebahagiaan bagi semua makhluk di dunia. May all the goods you have done to others will be returned to you…
Last but Not least, Selamat Hari Raya Waisak 2552 BE bagi yang merayakan, dan Go Indonesia-together we can !
Peace,(^.^)v
No comments:
Post a Comment