Wednesday, January 30, 2013

working mother

Beberapa waktu yang lalu sempat terlintas banyak ide di benakku, tapi kok ya giliran sekarang mau ditulis… mendadak menguap semua. Ahahhaha.. berarti bener ya, next time kalo punya ide, mesti langsung dituangkan ke dalam tulisan. Ga bole ditunda-tunda..! kayak kata pepatah, if you fail to plan, then you fail to plan !

Sejak kembali dari cuti melahirkan yang berasa baru sebentar ajaa… (huhu…miss my baby).. aktifitas kerja kembali seperti biasa. Yang bikin sedih adalah… every workday, I have to wake up early in the morning (5 am), leave my baby all day, and back home from working mostly at 7.30 – 8 pm. Sampe di rumah, biasanya Cuma bisa main-main sebentar dengan anakku, dinner, udah gitu sekitar jam 8.30 pm ke atas anakku biasanya udah mulai merengek minta dikeloni tidur.. huhuhu…bayangkan betapa sedikitnya waktu aku untuk bermain-main dengan dia. L

Tapi salah seorang temanku bilang, “yes, it’s absolutely sad, but you’ll  feel much better if you know that you’re not alone”. Yepppp….. emang masalah yang aku keluhkan sebenarnya adalah masalah klasik yang dialami oleh semua working mother, so setiap kali aku ngerasa sedih, aku selalu nginget2 kata2 temenku itu…then I feel much better.

Lalu kemudian terlintas juga di pikiranku, bahwa apa yang aku alami, kesedihan yang aku rasakan sebagai seorang working mother yang harus “rela” meninggalkan anaknya selama 15 jam dalam sehari, tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan orang-orang lain yang sampai harus terpaksa meninggalkan anak-anaknya selama bertahun tahun demi agar bisa menghidupi keluarganya. Contoh paling nyata, para tenaga kerja Indonesia, para supir truk, para awak kapal, dan lain lain.

Contoh lain juga, selama ini aku ngeluh berangkat kerja harus pagi banget, trus malem baru nyampe rumah. Kalo dipikir-pikir… gimana dengan supir mobil antar jemput aku ya? Pasti dia harus berangkat lebih pagi lagi, dan pulang lebih malam lagi… ckckck… Makanya, aku juga harus kuat.. ngga boleh ngeluh terus.. Cia yoooo !!! J